Sistem Keamanan Siber Indonesia Memang Lemah, Wajar Diretas Hacker China
Mulanya tim peneliti Insikt telah menemukan peretasan sejak Maret 2021.
Pengungkapan itu ketika para peneliti mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, dioperasikan grup Mustang Panda, berkomunikasi dengan host di dalam jaringan pemerintah Indonesia.
Penemuan kejanggalan itu dikaitkan oleh peneliti Insikt, terkait adanya penyusupan dari Mustang Panda, hacker China yang dikenal dengan spionase siber dengan target Asia Tenggara.
Peretasan itu memungkinkan mereka melakukan pengendalian sistem yang disusupi oleh malware dan menerima data curian dari jaringan target.
Malware PlugX merupakan aplikasi backdoor yang bisa mengambil alih sepenuhnya komputer yang diretasnya. Di mana, pengirim malware dapat mengendalikan dan megirim sejumlah perintah dari jarak jauh.
Seperti penangkapan password pengguna dan bahkan bisa melakukan kerusakan akun pengguna sehingga akan menimbulkan kerugian secara pribadi.
Mereka juga tidak menyebut secara detail kementerian/lembaga apa saja yang diretas.
Kabarnya, Insikt Group sudah melaporkan penyusupan itu ke pemerintah Indonesia pada Juni dan Juli lalu, tetapi tidak mendapat umpan balik. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Pakar siber dan teknologi menilai sistem keamanan siber Indonesia memang lemah sehingga mudah diretas hacker China.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fathan Sinaga
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024