Catatan Ketua MPR RI
Sistem Ketatanegaraan Harus Segera Dibuat Adaptif dengan Perubahan Zaman

Suka tak suka, harus diakui bahwa Indonesia telah dan sedang menghadapi ekses itu.
Radikalisme dengan segala perilaku dan targetnya sudah merasuki sejumlah komunitas warga bangsa.
Dari radikalisme itu, muncul benih perlawanan terhadap negara dengan tujuan ingin mengeliminasi Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara-bangsa, serta sebagai landasan dan sumber hukum nasional.
Bahkan, ada upaya berkelanjutan untuk mencekoki banyak komunitas dengan ajaran sesat yang diimpor, dengan tujuan merusak dan mengeliminasi budaya serta tradisi maupun kearifan lokal.
Banyak komunitas diajarkan dan didorong untuk berperilaku intoleran.
Kini, budaya guyub dan rukun yang menjadi karakter warga bangsa sejak dahulu semakin menipis.
Sistem ketatanegaraan yang belum efektif juga terbaca dari keberhasilan para penganut paham radikal menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara dan daerah.
Indikasi lain dari kelemahan sistem ketatanegaraan sekarang adalah masuknya pelaku kejahatan kerah putih ke dalam birokrasi pusat dan daerah.
Sistem ketatanegaraan yang belum efektif juga terbaca dari keberhasilan para penganut paham radikal menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara dan daerah
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Megawati Kirim Surat Ucapan Dukacita
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri