Sistem OSS Belum Mudahkan Industri Properti
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur Danny Wahid mengatakan, perizinan yang diperlukan untuk membangun properti cenderung lama.
Penerapan sistem online single submission (OSS) dianggap belum sepenuhnya memudahkan sektor properti.
Tahun depan pihaknya berharap perizinan dapat dipercepat. Dengan begitu, pengusaha dapat segera mengembangkan usahanya.
Pertumbuhan yang ditargetkan pun tidak mandek dan dialihkan ke tahun berikutnya.
”Kalau tidak ada perubahan, target 2019 akan pindah ke 2020. Makanya, saya bilang kalau perizinan cepat, bisa cepat realisasi,” kata Danny, Senin (31/12).
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk perizinan tersebut mempersulit pengembang untuk membangun rumah.
Mengacu data Bank Indonesia (BI), penjualan rumah di kuartal ketiga 2018 mengalami penurunan.
Salah satu alasannya, penawaran perumahan dari pengembang terbatas.
Ketua Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur Danny Wahid mengatakan, perizinan yang diperlukan untuk membangun properti cenderung lama.
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Ini Strategi LPCK Tingkatkan Kualitas Layanan kepada Konsumen
- LippoLand Menawarkan Cendana Suites, Modern & Stylish, Fasilitas Lengkap, Harga Terjangkau
- Samira Regency Bekasi Luncurkan Rumah Contoh dengan Konsep Tropical Minimalist
- Pinhome Ungkap Pertumbuhan Pasar Properti yang tak Lagi Jawa-Sentris