Sistem Pajak Dinilai Lemah
Senin, 17 Mei 2010 – 16:54 WIB
JAKARTA— Ketua Komite Pengawas Perpajakan (KPP), Anwar Sujadi mengatakan bahwa sistem di Direktorat Jenderal Pajak selama ini dinilai lemah. Tidak hanya itu, hal yang sama juga terjadi di Direktorat Jenderal Bea Cukai sehingga sangat rentan terjadi penyelewenangan jabatan. Kesimpulan itu disampaikan Anwar Sujadi setelah melakukan beragai pendalaman dan evaluasi internal terhadap berbagai kasus pajak yang terjadi akhir-akhir ini. Hingga saat ini kata Anwar, evaluasi berbagai kelemahan sistem di Ditjen Pajak masih terus dilakukan. Menurunya, sedikitnya ada 12 titik kelemahan yang akan segera dievaluasi. Ke-12 titik kelemahan ini telah dilaporkan KPP kepada DPR RI Komisi XI beberapa waktu lalu.
Anwar menambahkan bahwa sulitnya penanganan berbagai kasus pajak karena lemahnya sistem leadership di Ditjen Pajak tersebut. "Kelemahan kepemimpinan atau leadership ini juga terjadi di Ditjen Bea Cukai," kata Anwar Sujadi kepada wartawan di kantor Kemenkeu Jakarta, Senin (17/5).
Baca Juga:
Kelemahan dalam leadership itu, lanjut Anwar, membuat Ditjen Pajak sulit menuntaskan kasus-kasus besar di perpajakan. Jikapun ada kasus yang dinilai harus segera ditindaklanjuti, maka dibutuhkan kemampuan kepemimpinan yang besar. "Harus butuh keberanian dalam mengungkapkannya," kata Anwar.
Baca Juga:
JAKARTA— Ketua Komite Pengawas Perpajakan (KPP), Anwar Sujadi mengatakan bahwa sistem di Direktorat Jenderal Pajak selama ini dinilai lemah.
BERITA TERKAIT
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Fasilitas PLB kepada PT Sanyo Trading Indonesia
- Pertama di Indonesia, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi SAF Tersertifikasi
- Kawasan Gading Serpong Punya Akses Baru Menuju BSD City
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru