Sistem Pelayanan Terintegrasi di Pelabuhan Kini Lebih Ringkas dengan Aplikasi Kipos
Aplikasi ini melayani mulai dari perencanaan, billing, administrasi, integrasi hingga operasi. Cahyo mengeklaim amat memerhatikan keluhan pengguna jasa, terutama waktu kapal bersandar tak boleh lebih dua jam.
"Layanan kami berhasil melayani 0,6 sampai 0,9 jam,” jelas Cahyo.
Melalui aplikasi KIPOS, pengguna mendapatkan aneka kemudahan. Antara lain terbebas dari ancaman fraud atau pemalsuan dokumen, pengurusan data operasional lebih efektif, bahkan pengguna layanan bisa memantau pemrosesan di pelabuhan secara realtime saat proses bongkar muat.
Pihaknya menyiapkan kantor pelayanan terpadu satu atap yang berisi pengguna jasa, imigrasi, karantina, dan otoritas pelabuhan.
Hal ini telah meningkatkan produktivitas karena proses lebih cepat, kompetitif, dan bisa membantu operasional hingga detail di lapangan.
Layanan biosekuriti dari karantina, misalnya, semula penyemprotan dilakukan manual yang memakan waktu kini diubah otomatis di dermaga dengan waktu hanya 15 detik.
Truk pengangkut kargo dan tertutup rapat, dia memastikan hama tidak akan ke mana-mana. Hal yang tidak kalah penting, dengan sistem online penuh, telah menutup praktek pungutan liar.
Biaya Logistik Termahal di Asia
Pelayanan di pelabuhan kini memanfaatkan teknologi digital dengan aplikasi KIPOS atau Krakatau International Port Online Systems.
- Resolusi 2025: SP JICT Ingin Mewujudkan Produktivitas Pelabuhan Terbaik
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Menjelang Libur Akhir Tahun, ASDP Tingkatkan Layanan Penyeberangan di Sejumlah Pelabuhan
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pastikan Keselamatan Penumpang, Kapolres Banyuasin Lakukan Monitoring di Pelabuhan