Sistem Pemilu Saat Ini Bikin 'Kantong Tipis'
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, pemilihan umum (pemilu) tahun ini secara kualitas lebih baik daripada sebelumnya. Meski demikian perlu ada evaluasi dalam penyelenggaraan pemilu.
Fadli menjelaskan, selalu saja ada resiko dalam setiap penyelenggaraan pemilu terutama dengan sistem proporsional terbuka. Sistem ini, menurutnya, menimbulkan kompetisi bukan hanya dengan kompetitor eksternal tetapi juga internal.
Kompetisi itu, sambung Fadli, menyebabkan calon anggota legislatif (caleg) lebih berkonsentrasi mempromosikan diri dibanding menyampaikan landasan maupun program partai. "Saya kira ini perlu jadi evaluasi. Kalau misalnya ke depan kita ingin memperbaiki ada baiknya hal-hal ini dievaluasi," kata Fadli dalam diskusi "Pemilu Bikin Pilu" di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/4).
Fadli menyatakan, sistem pemilu saat ini belum mendekati ideal. Sistem itu, lanjut dia, malah membuat demokrasi semakin mahal. Nah, demokrasi yang mahal itu hanya menguntungkan kaum pemodal dan orang yang punya uang.
"Akhirnya terjadi vote buying atau membeli suara. Dan vote buying modusnya segala macam. Termasuk pada akhirnya berusaha menghalalkan segala cara," ujar Fadli.
Fadli mengungkapkan, demokrasi yang makin mahal juga membuat orang-orang yang mempunyai idealisme, latar belakang bagus dan kapabilitas belum tentu terpilih. "Dan akhirnya belum tentu juga melakukan rekrutmen politik sesuai harapan dari masyarakat," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, pemilihan umum (pemilu) tahun ini secara kualitas lebih baik daripada sebelumnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Contraflow Tol Japek Arah Cikampek Diperpanjang
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya
- Menteri Imipas Agus Andrianto Bertekad Sikat Pungli-Penyelundupan Narkoba di Lapas