Program Reforma Agraria
Sistem Penataan Agraria Berkelanjutan Diyakini Akan Menyejahterakan Rakyat
Andi juga mengatakan, ketika berbicara kemakmuran, harus diketahui juga bagaimana menggunakan tanah dengan baik. "Jadi terdapat beberapa parameter untuk mengetahui apa sih sebenarnya yang disebut penatagunaan tanah itu. Intinya adalah bagaimana menggunakan tanah secara efektif dan efisien," kata Andi Tenrisau.
Dia menjelaskan, parameter dalam melakukan penataan penggunaan tanah adalah bagian yang sangat penting ketika berbicara tentang lingkungan.
"Bagaimana menggunakan tanah secara efektif dan efisien sehingga pada akhirnya sistem penataan agraria melakukan penataan akses untuk memberdayakan masyarakat berbasis tanah," tambahnya.
Dalam menerapkan sistem penataan agraria berkelanjutan, Andi berharap bisa menghasilkan output yang menciptakan kemakmuran rakyat, tentu dengan kepastian hak atas tanah masyarakat.
"Output-nya nanti harus berdaya guna dan berhasil guna. Artinya produknya harus maksimal dan apa betul setelah dilakukan beberapa pelaksanaan tadi bisa menghasilkan sebesar-besar kemakmuran rakyat dengan meningkatkan pendapatan," tutur Andi Tenrisau.
Dia menambahkan, sistem ini juga harus dievaluasi secara kontinu sehingga mendapatkan umpan balik.
"Dari umpan balik inilah yang nantinya membuat input pada pelaksanaan sistem ini lebih dinamis. Yang jelas lagi, dalam pelaksanaan sistem ini subjeknya harus tepat sasaran sehingga kemakmuran lebih merata di seluruh wilayah Indonesia," tandas Andi.(*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Kebijakan penataan agraria ke depan akan dilakukan dengan penerapan sistem berkelanjutan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang 2024, Nusron Wahid Beberkan 2 Isu Besar
- Bersama 3 Menteri, Dirut BTN Bahas Solusi Pencapaian Program 3 Juta Rumah
- Guru Besar Unissula Sebut Kehadiran BPN untuk Memperbaiki Sistem Penerimaan Negara
- Yusril Minta Proses Pidana Haji Halim Ditangguhkan, Ini Alasannya
- AHY Ungkap Kementerian ATR/BPN Berhasil Selamatkan Rp 5,71 Triliun Kerugian Negara