Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Bakal Diubah

jpnn.com - JAKARTA--Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tengah menyusun metode anyar dalam penerimaan mahasiswa baru.
Selama ini seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) masih mempertimbangkan hasil ujian nasional (UN). Padahal UN bukan lagi jadi penentu kelulusan siswa.
Untuk memenuhi tuntutan PTN ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya mengadakan ujian nasional perbaikan (UNP) bagi siswa yang nilainya jeblok.
"Kami akan mempertimbangkan hasil UN dengan SNMPTN. Jadi kalau ada siswa yang nilainya UN-nya rendah, bagaimana? Apa bisa diterima di PTN atau tidak. Nah ini akan kami mapping," kata Menristek Dikti Mohamad Nasir di kantornya, Selasa (20/12).
Dia menambahkan, pemerintah tengah mengkaji sistem penerimaan mahasiswa baru baik jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun umum.
Ini disesuaikan dengan kebijakan Mendikbud yang menjadikan UN bukan penentu kelulusan.
"Kami akan sesuaikan persentase ini setelah kami lihat kajian akademiknya. Kira-kira berapa persen untuk UN dan berapa untuk ujian sekolah berstandar nasional (USBN)," terangnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tengah menyusun metode anyar dalam penerimaan mahasiswa baru.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025