Sistem Penilaian Unas Masih Menyisakan Celah

Sistem Penilaian Unas Masih Menyisakan Celah
Sistem Penilaian Unas Masih Menyisakan Celah
Kecurangan selanjutnya muncul dari beberapa oknum guru yang menyalin jawaban siswa yang dinilai salah. Koordinator Unas 2011 Djemari Mardapi menjelaskan modus seperti ini terjadi kerap terjadi di sekolahan-sekolahan pinggiran, yang jauh dari pengawasan tingkat kota atau kabupaten. "Ada juga guru yang membantu total mengerjakan, selanjutnya disebar ke siswa," kata dia.

  

Djemari melanjutkan, kecurangan lainnya adalah munculnya kunci jawaban yang berseliwerang melalui short massage service (SMS). Dia mengatakan, munculnya kunci jawaban melalui SMS ini sering muncul di sekolah-sekolah kelas menengah keatas. Baik tingkat SMP maupun SMA. Sebab, sudah banyak siswa yang membawa handphone ke sekolah.

  

Menurut pria yang sekaligus menjadi kepala BNSP itu, munculnya SMS yang berisi kunci jawaban itu membuat siswa bimbang. Dengan berseliwerannya kunci jawaban via SMS tersebut, membuat siswa bimbang menerima atau menolak kunci jawaban itu. "Jika diambil takut salah semua dan tidak lulus," tutur Djemari. Sebaliknya, jika tidak diambil dan ternyatan kunci jawaban itu benar, dia merasa rugi.

  

BNSP pernah menyurvei di sebuah sekolah SMP di Jawa Tengah. Di sekolah tersebut ada satu siswa yang tidak lulus. Setelah diselidiki, ternyata siswa tersebut tidak mengambil kunci jawaban yang masuk ke HP-nya. Siswa itu, tentu ragu ketika menerima SMS tersebut. "Apakah diambil atau tidak. Ternyata tidak," tegas Djemari.

  

JAKARTA - Tanggal pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2011 semakin mendekat. Unas bakal digeber April mendatang. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News