Sistem Presidensial harus Diperkuat
Rabu, 10 Juni 2009 – 16:27 WIB
JAKARTA - Tim kampanye nasional SBY-Boediono, Sihar Sitorus berharap pemilihan presiden (pilpres) langsung 9 Juli mendatang yang diikuti oleh tiga pasangan calon, harus mampu memperkuat sistem pemerintahan presidensial yang kita anut. Selama ini sistem presidensial dengan pola koalisi pelangi ternyata tidak berjalan efektif lantaran DPR terlalu kuat dan terkesan sangat berkuasa. Apa yang dilakukan pasangan SBY-Beodiono saat ini, lanjut Sihar Sitorus, adalah upaya strategis mengajak semua elemen masyarakat, termasuk sejumlah partai yang mempunyai visi dan misi ke depan agar pembangunan dan hasil pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu bisa berlanjut.
"Atas pengalaman itu, maka pasangan capres SBY–Boediono berupaya merangkul banyak mitra koalisi untuk membangun sistem presidensial yang kuat sehingga kerja pemerintahan itu bisa dinikmati masyarakat dan kondisi politik pun akan lebih stabil," kata Sihar Sitorus, dalam diskusi Dialog Kenegaraan di gedung DPD, Rabu (10/6), bertema “Membaca Hubungan Parlemen dan Presiden Pasca Pilpres 2009”.
Baca Juga:
Bersama Sihar, juga tampil sebagai pembicara tim kampanye nasional dari pasangan Mega-Prabowo yaitu Ahmad Muzani, tim kampanye nasional JK-Win yaitu Indra Piliang, dan anggopta DPD Ihsan Loulembah, dan pengamat politik Paramadina, Bima Arya Sugiarto.
Baca Juga:
JAKARTA - Tim kampanye nasional SBY-Boediono, Sihar Sitorus berharap pemilihan presiden (pilpres) langsung 9 Juli mendatang yang diikuti oleh tiga
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Ketua DPRD Kota Sibolga: Saya Berkomitmen Menjalankan Tanggung Jawab Secara Profesionalisme
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%