Sistem Proporsional Tertutup Rugikan Konstituen
Kamis, 22 Desember 2011 – 09:06 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Rugikan Konstituen
Partai juga akan lebih dinilai positif oleh masyarakat karena telah memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat pemilih untuk menetapkan siapa yang menjadi wakilnya di DPR.
Setali tiga uang, Direktur Eksekutif Indonesia Political Parties Watch (IPPW), Mohamad Ikhsan Tualeka, berpendapat, sistem proporsional terbuka adalah tanda kemajuan demokrasi di Indonesia. Siapa pun calon
yang maju dalam pemilu harus mampu menunjukkan konsep dan komitmennya
kepada rakyat.
Namun, dirinya juga menilai sistem proporsional yang sudah dipraktikkan pada Pemilu 2009 memiliki kelemahan. Tapi, bukan berarti kelemahan itu justru mengubah sistem tersebut. “Toh, proporsional tertutup juga banyak masalahnya,” katanya.
Menurut dia, banyak manfaat yang bisa diambil dari gagasan menerapkan
sistem pemilu legislatif dengan model proporsional terbuka. Selain mendekatkan wakil rakyat dengan konstituen, juga akan mendapatkan wakil rakyat yang sesuai dengan hati nurani rakyat.
Dia juga menanggapi soal proporsional terbuka yang dinilai rawan politik uang.
JAKARTA – Belum selesai kontroversi besaran angka parliamentary threshold (PT) yang akan disepakati dalam Pemilu 2014, kini politisi dan praktisi
BERITA TERKAIT
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI