Sistem Proposional Tertutup di Pemilu akan Tutup Pintu Kepentingan Oligarki
jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau (UNRI) Dr. Mexasai Indra mengatakan pemilu dengan menggunakan sistem proposional tertutup akan berbiaya murah di pesta lima tahunan tersebut.
Menurut Mexasai, hal ini berbanding terbalik saat menggunakan sistem proposional terbuka. Bahkan, kata dia, adanya sistem proposional tertutup mewajibkan partai politik (parpol) untuk berbenah.
"Sistem proporsional tertutup juga memiliki tantangan. Meskipun pelaksanaan pemilu akan lebih sederhana dan murah, tantangannya adalah bagaimana partai-partai dapat melakukan pengkaderan politik secara baik," kata Mexasai dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (5/1).
Mexasai melanjutkan tantangan saat ini adalah partai politik untuk untuk memberikan caleg-caleg yang terbaik bagi masyarakat. Sehingga nantinya tidak ada kasus yang membelit si anggota legislatif yang terpilih.
"Dalam sistem nyoblos partai ini, partai politik dituntut untuk berbenah, karena jika tidak, maka partai tersebut tidak akan dipilih rakyat," tuturnya.
Mexasai mengatakan sistem proposional terbuka sangat bertentangan dengan sistem demokrasi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Hal ini karena akan menciptakan demokrasi yang liberal, misalnya saja akan adanya pihak-pihak menggunakan segala cara untuk meraih keuntungan.
Bahkan menurut Mexasai, jika hal itu di biarkan maka sistem politik di Indonesia ke depannya akan menjadi liberal. Karena hanya menitikberatkan kepada tingginya popularitas seseorang.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau (UNRI) Dr. Mexasai Indra mengatakan Pemilu dengan menggunakan sistem proposional tertutup akan berbiaya murah
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- Jadi Dosen Tamu di UI, Ketua Bawaslu Ungkap Persoalan Penyelesaian Masalah Hukum Pemilu
- Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024
- Anggota Bawaslu Puadi Ingatkan Pengawas Pemilu Jaga Integritas dan Mematuhi UU
- Anggota Baleg dari NasDem Usul Pemilu Digelar 10 Tahun Sekali
- Hasil Survei Edelman: 73 Persen Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Produk Lokal