Sistem Tender Tak Jamin Kualitas Cetak Buku Ajar
Ribuan Judul Buku Jaman Orde Baru akan Dicetak Lagi
Senin, 12 Juli 2010 – 22:31 WIB
JAKARTA — Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengeluhkan kualitas buku ajar untu siswa SD dan SMP. Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengungkapkan, proses pengadaan buku ajar yang dilakukan dengan proses tender ternyata tidak menjamin kualitas buku karena perusahaan yang menjadi rekanan hanya mengejar biaya produksi yang murah. Dengan kondisi ini, Kemdiknas terpaksa merogoh dana dana hingga Rp 3,1 triliun untuk memberikan buku secara gratis selama satu tahun bagi siswa SD dan SMP yang baru masuk kelas satu. Menurut Fasli, pengadaan buku pelajaran yang sudah masuk di dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), rencananya akan dilakukan secara bertahap dan nantinya setiap anak akan memperoleh buku gratis.
Menurut Fasli, berdasarkan kententuan Keppres Nomor 80 tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah, sebenarnya jika nilai proyek di bawah Rp 50 juta oengadaan buku bisa dilakukan dengan pembelian langusng tanpa tender. Namun jika nilai proyeknya di atas Rp 50 juta, maka tetap harus melalui proses tender.
Baca Juga:
Namun menurut Fasli, sistem tender itu mengandung kelemahan. “Nah, masalah yang timbul dari sistem tender tersebut, buku yang dibeli kualitasnya buruk. Pemenang tender tidak memperhatikan sama sekali mengenai hal itu. Akhirnya, banyak buku yang sudah diberikan kepada sekolah hanya tertumpuk di perpustakaan, bahkan hanya ditaruh di locker guru atau kelas,” ungkap Fasli di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (12/7).
Baca Juga:
JAKARTA — Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengeluhkan kualitas buku ajar untu siswa SD dan SMP. Wakil Menteri Pendidikan Nasional
BERITA TERKAIT
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia