Sistem Transaksi Ngadat, Transaksi Bursa Hanya Rp 1 T

Sistem Transaksi Ngadat, Transaksi Bursa Hanya Rp 1 T
Sistem Transaksi Ngadat, Transaksi Bursa Hanya Rp 1 T
Direktur Utama BEI Ito Warsito menegaskan tidak ada investor yang dirugikan dengan gangguan perdagangan saham yang terjadi pagi kemarin. Transaksi yang tertunda hanya 84 dari 114 broker yang terkoneksi dengan perdagangan. "Kita sedang mengidentifikasi permasalahan yang menyebabkan tertundanya perdagangan saham tersebut," katanya.

Kemacetan sistem transaksi berdampak pada perdagangan saham kemarin (27/8). Transaksi di pasar sangat sepi, alhasil indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak terbatas. Pada penutupan, IHSG menguat 0,1 persen menjadi 4.145,88. Bursa hanya mencetak transaksi senilai Rp 1 triliun, jauh daripada perdagangan normal yang rata-rata Rp 3 triliun-Rp 5 triliun. Sedangkan volume efek yang ditransaksikan hanya 719,37 juta saham dengan frekuensi 26.026 kali.

Menurut situs BEI, piranti lunak yang terganggu merupakan sistem terbaru yang diluncurkan BEI pada 14 Mei lalu. Sistem perdagangan itu adalah Jakarta Automatic Trading System Nex Generation versi 2.0 (JATS-NextG versi 2.0). Ini merupakan pengembangan dari sistem perdagangan JATS-NextG versi 1.11. Pengembangan itu dimulai sejak 2011 serta telah melalui serangkaian pengujian, baik oleh internal BEI maupun bersama anggota bursa (AB), application service provider (ASP), data vendor, dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Tes tersebut antara lain berupa dua kali pengujian internal (proof of concept) dan 16 kali mock trading bersama AB. Untuk memastikan keberhasilan peluncuran versi baru ini, BEI telah melakukan pre-live JATS-NextG versi 2.0 pada 12 Mei. Hasil evaluasi pelaksanaan pre-live adalah sistem perdagangan JATS-NextG versi 2.0 telah siap digunakan.

SURABAYA - Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak berjalan mulus pada transaksi awal pasca liburan Lebaran kemarin (27/8). Gara-gara sistem

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News