Sistem UN Berubah, Siswa Gelisah
Selasa, 05 Maret 2013 – 00:22 WIB

Sistem UN Berubah, Siswa Gelisah
SUMBER - Untuk menekan angka kecurangan pada pelaksanaan ujian nasional (UN), Kemendikbud berencana akan menggunakan 20 paket soal UN untuk SMP dan SMA. Jika terlaksana, sistem lima paket soal yang selama ini diberlakukan akan menjadi 20 paket soal yang berbeda dalam satu ruangan. Penyelenggaraan UN pun bisa tanpa pengawas. Sementara Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Drs Erus Rusmana MSi mengaku, menyerahkan persoalan ini kepada Kemendikbud. "Ini masih rencana, saya pun masih belum mengetahui apakah jadi atau tidak. Karena hingga saat ini juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) pun belum ada, belum kami terima," tuturnya.
Pengamat pendidikan Afif Rifai MA mendukung penuh langkah yang diambil Kemendikbud. Menurutnya, rencana pemerintah untuk membuat tipologi soal UN menjadi 20 tipe soal yang beragam bisa meminimalisasi aksi-aksi manipulasi nilai. “Dengan catatan, strategi akuntabilitas ini tetap harus memenuhi standar kualitas pendidikan dan evaluasi yang merata. Karenanya pemerintah, dalam hal penyusunan soal, agar tetap mementingkan kualitas dan mengindahkan azas keadilan,” terangnya.
Baca Juga:
Diyakini Afif, langkah ini bertujuan menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UN. Dengan bertambah banyaknya jenis soal dalam UN, sambung dia, potensi tindak kecurangan akan semakin sempit. Pasalnya, masing-masing siswa akan mengerjakan soal berbeda. "Ini kan masih digembar-gemborkan, semoga saja Kemendikbud tetap konsisten dengan ucapannya," ujarnya.
Baca Juga:
SUMBER - Untuk menekan angka kecurangan pada pelaksanaan ujian nasional (UN), Kemendikbud berencana akan menggunakan 20 paket soal UN untuk SMP dan
BERITA TERKAIT
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran