Siswa Australia Belajar 'Beta' dan 'I' dari Festival Film Indonesia di Perth
Festival Film Indonesia di Perth ini diselenggarakan untuk tahun kelima oleh BBIP yang adalah organisasi budaya, non-profit yang berbasis di Perth, Australia Barat dengan tujuan utama meningkatkan kegiatan dan memperkuat ikatan antara individu, bisnis, dan lembaga untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat antara Indonesia dan Australia.
Menurut Ketua BBIP Karen Bailey, festival seperti ini memberikan kontribusi yang saling menguntungkan antara masyarakat Indonesia dan Australia.
Karen berharap acara Perth festival film Indonesia bisa diadakan setiap tahun. Dalam rangka persiapan Perth festival film Indonesia 2016, Balai Bahasa Indonesia Perth sedang mencari sponsor utama untuk acara ini.
Hadir dalam festival ini artis dan pekerja seni lainnya seperti Nia Zulkarnaen Sihasale, Ari Sihasale, Yayu Unru, Fatih Unru, Lukman Sardi, Jajang C. Noer, Erwin Harahap, Shafira Umm, Viky Sianipar, Deasy Agung Puspitasari, Feby Febiola.
Dan film-film yang ditampilkan adalah Seputih Cinta Melati, Di Balik 98, Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Toba Dreams dan Kapan Kawin?
Karen Bayley (BBIP), Ade Sarwono (Konjen RI di Perth) dan Jajang C Noer.
Lewat pemutaran film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang ditampilkan di Festival Film Indonesia di Perth (Australia Barat), murid-murid sekolah di
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata