Siswa Australia Tertinggal dari Siswa Asia Pasifik dalam Pemrograman Komputer

Siswa Australia Tertinggal dari Siswa Asia Pasifik dalam Pemrograman Komputer
Siswa Australia Tertinggal dari Siswa Asia Pasifik dalam Pemrograman Komputer

Ia mengatakan, agar Australia berhasil sebagai ekonomi dunia yang makmur, negara ini harus lebih imajinatif, inovatif dan berteknologi canggih.

"Jadi saya mendorong semua orang untuk terlibat, tak hanya untuk merangkul teknologi, tetapi menjadi penasaran dan ingin tahu tentang bagaimana Anda dapat memanfaatkan teknologi untuk mengubah dan membentuk dunia," tuturnya.

Sementara Pemimpin Oposisi Bill Shorten telah menyampaikan desakan bagi sekolah untuk lebih mengutamakan ilmu pengetahuan dan teknologi, seraya menyebut bahwa setiap sekolah dasar dan tinggi harus mengajarkan siswanya pemrograman komputer.

Masih ada anak yang tak punya akses internet

Dr Lisa O'Brien, CEO dari lembaga ‘Smith Family’, yang merupakan mitra dari kampanye #WeSpeakCode, mengatakan, 68% dari anak-anak yang mereka wakili tak memiliki akses internet di rumah.

"Karir di masa depan akan berada di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta mengembangkan keterampilan digital ini. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak dari daerah yang paling kurang beruntung di Sydney memiliki akses belajar keterampilan itu," ungkapnya.

Siswa SMA bernama Ashley mengatakan, belajar pemrograman secara relatif tak membingungkan dan tak sulit untuk dipelajari.

"Saya tidak melihat diri saya sebagai orang yang cerdas tapi saya tahu bahwa saya menikmati melakukannya. Saya pikir pemrograman dan bahasa pemrograman lainnya sebagai sebuah subjek seharusnya menjadi sesuatu yang bisa dipilih siswa,” kemukanya.


SEBUAH kampanye yang berlangsung selama sepekan mengajarkan bagaimana membuat program komputer kepada lebih dari 7.000 anak muda Australia. Berdasarkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News