Siswa Bawa Laptop, Beban Listrik Naik
Dalih Komite soal Pungutan Rp 50 Ribu

jpnn.com - MOJOKERTO - Komite SMPN 1 Ngoro, Kabupaten Mojokerto meminta semua pihak untuk tidak mempermasalahkan pungutan Rp 50 ribu per siswa per bulan di sekolah tersebut. Alasannya, pungutan itu murni merupakan kehendak komite bersama wali murid.
Menurut humas komite SMPN 1 Ngoro, Senedi, uang yang terkumpul dari pungutan tersebut juga tidak dikelola sekolah, tetapi dikelola komite. “Itu bentuknya sumbangan dari orang tua. Jadi, sifatnya sukarela,” tegasnya, Minggu (6/4).
Senedi menuturkan, sejak berstatus RSBI, prestasi sekolah itu sangat menonjol. Semua kegiatan ekstrakurikuler juga berjalan lancar. “Anak-anak bisa mengikuti kegiatan ke luar negeri. Setiap ada lomba-lomba juga selalu ikut dan sering jadi juara,” paparnya.
Para siswa juga mengikuti program bahasa Inggris di kampung bahasa Inggris di Pare. “Karena para siswa banyak yang bawa laptop, beban listrik sekolah juga tinggi,” ujarnya.
Namun, dulu hal itu tidak masalah. Karena berstatus RSBI, sekolah bebas memungut biaya dari siswa. Begitu RSBI dihapus sejak awal 2013, otomatis sekolah tidak diperbolehkan untuk memungut biaya dari siswa. “Karena tidak boleh menarik siswa, program-program yang sudah berjalan di sekolah terancam bubar,” paparnya.
Kalau urunan dan sukarela, kenapa ditentukan nominalnya? “Sebab, ada hitung-hitungan kebutuhannya dan bisa nutup kalau urunannya Rp 50 ribu,” ucapnya. (jif/abi/JPNN/c18/ami)
MOJOKERTO - Komite SMPN 1 Ngoro, Kabupaten Mojokerto meminta semua pihak untuk tidak mempermasalahkan pungutan Rp 50 ribu per siswa per bulan di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan
- 1 Rumah Rusak Berat Tertimpa Longsor di Cianjur
- Pemprov Jabar: Lahan SMAN 1 Bandung Bukan Milik Perkumpulan Lyceum Kristen
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar