Siswa Belajar dengan Atap Bolong
Minggu, 29 Januari 2012 – 02:28 WIB
AJIBARANG - Siswa SDN Banjarsari, Ajibarang harus belajar dengan kondisi atap bolong mulai Jumat (27/1) kemarin. Atap SD tersebut ambrol kemarin dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Kepala Sekolah SDN Banjarsari, Khoerudin mengatakan akibat angin kencang, atap seng kelas mengelupas semua. Yang paling parah terjadi di empat kelas yang masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. "Yaitu kelas IV dan III, dan jumlah siswa mencapai 70 anak,"kata Khoerudin.
Baca Juga:
Sebelum kejadian tersebut, atap seng kelas tersebut sudah diikat untuk menghindari terkelupasnya seng akibat angin kencang. Namun, ikatan tersebut ternyata tidak kuat menahan kencangnya angin sehingga pada Jumat dinihari, seng terbawa angin. "Siswa bertahan di ruang yang rusak karena sudah tidak ada lagi ruang kelas. Kami menggunakan separuh ruang kelas tersebut untuk KBM. Karena sebagian ruang kotor dan tidak layak dan efektif untuk kegiatan belajar,"tambah Khoerudin.
Rencana ke depan, sambung Khoerudin, siswa akan bergantian masuk dengan siswa kelas lain yang ruangannya masih layak. Diketahui, jumlah robongan belajar SDN Banjarsari mencapai 18 rombel dan jumlah siswa mencapai 572 anak. Dan jumlah kelas yang ada hanya 15 ruang, sehingga harus bergantian dengan siswa kelas lain. Sehingga selain pengajuan perbaikan gedung, pihak sekolah juga sudah mengajukan proposal pengajuan Ruang Kelas Baru (RKB).
AJIBARANG - Siswa SDN Banjarsari, Ajibarang harus belajar dengan kondisi atap bolong mulai Jumat (27/1) kemarin. Atap SD tersebut ambrol kemarin
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut