Siswa Harus Berbaju Muslim
Cegah Corat-coret saat Pengumuman Kelulusan UN
Senin, 21 Mei 2012 – 10:04 WIB
CIAMIS – Seluruh siswa SMA sederajat harus memakai baju muslim saat menerima pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tanggal 26 Mei nanti. Kewajiban ini untuk menghindari aksi corat-coret pada baju seragam yang biasa dilakukan siswa saat merayakan kelulusan.
Pernyataan ini diungkapan Kepala Dinas Pendidikan Drs H Akasah MBA kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin (20/5). Menurut dia, bagi siswa non-muslim diharuskan memakai baju batik. Ketentuan ini, terangnya, berlaku bagi semua sekolah yang akan mengumumkan tanda kelulusan.
Baca Juga:
“Sebelum hasil kelulusan dibagikan, terlebih dahulu mengadakan tausyiah. Kami telah mengimbau (kepada seluruh siswa, red) tidak ada corat-coret. Memakai batik atau busana muslim baik laki-laki atau perempuan ini wajib,” ujarnya kemarin.
Akasah juga mengimbau seluruh sekolah mewajibkan siswanya untuk mengumpulkan seragam di sekolahnya masing-masingg. Seragam ini, terangnya, nanti akan diberikan kepada siswa yang kurang mampu atau panti asuhan. “Dari pada dicurat-coret, mending diberikan kepada orang yang membutuhkan, sehingga kami menghimbau kepada semua sekolah supaya mengumpulkan baju seragamnya,” ujarnya.
CIAMIS – Seluruh siswa SMA sederajat harus memakai baju muslim saat menerima pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tanggal 26 Mei nanti.
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut