Siswa Harus Berbaju Muslim

Cegah Corat-coret saat Pengumuman Kelulusan UN

Siswa Harus Berbaju Muslim
Siswa Harus Berbaju Muslim
Sementara itu, dalam menerima surat kelulusan Akasah mewajibkan orang tua atau wali siswa mendampingi anaknya masing-masing. “Nantinya surat kelulusan diberikan bukan pada siswa, tetapi langsung kepada orang tuanya. Kalau tidak begitu, kami tidak akan memberikan surat kelulusannya,” jelas Akasah.

Namun, Akasah menambahkan, jika saat perayaan kelulusan UN ditemukan ada segerombolan siswa melakukan curat-curat, pihaknya tidak akan bertanggung jawab lagi karena sudah di luar kewenangan dinasnya. “Kalau ada siswa yang curat-coret itu diserahkan kembali ke masyarakat, itu sudah bukan kewenangan kami,” tegasnya.

Kepala sekolah SMAN 1 Baregbeg Sudarman Spd MPd mengaku sangat mendukung imbauan dinas pendidikan tersebut. Dukungan ini, terangnya, akan dibuktikan dengan pelaksanaan seluruh instruksi itu. “Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada orang tua murid yang akan lulus sehingga tidak ada aksi curat-coret,” ujarnya.

Selain kepada orang tua siswa, lanjut dia, seluruh anak didik yang akan menerima surat kelulusan UN juga sudah diimbau untuk mengumpulkan seragamnya di sekolah. Seragam tersebut nanti akan disumbangkan ke panti social atau kepada anak kurang mampu. “Daripada dicurat-coret, mendingan disumbangkan, manfaatnya besar ketimbang dicurat-coret,” ujarnya. (yna)

CIAMIS – Seluruh siswa SMA sederajat harus memakai baju muslim saat menerima pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tanggal 26 Mei nanti.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News