Siswa Kelas XII Risau, Polemik UN Harus Segera Diakhiri
Menurutnya, memang tak jadi persoalan bila ada beda pendapat di internal pemerintah. Namun, tak boleh berkepanjangan. Apalagi, Unas sudah dekat.
”Tidak apa-apa. Pak JK memiliki pendapat sendiri. Ini juga bagus karena memang alasannya agar siswa memiliki semangat untuk terus memperbaiki dan berprestasi,” ungkapnya.
Tapi, lanjut dia, masalahnya adalah saat adanya permintaan untuk terus berprestasi ini belum didukung dengan fasilitas yang memadai.
Karenanya, dia mengusulkan agar ujian akhir ini dilakukan ditingkat sekolah sesuai dengan fasilitas dan kondisi sekolah.
”Ini namanya ujian standar norma. Kalau Unas yang sekarang dengan standar ujian untuk seluruh Indonesia, istilahnya ujian standar mutlak. Ini tidak masalah, asal jangan dijadikan syarat lulus atau tidak. Karena Unas seharusnya untuk pemetaan sehingga bisa diketahui mana yang harus diperbaiki, kualitas sekolah kah, guru kah atau lainnya,” papar Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
Saat ini, menurutnya, kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah berusaha menyatukan keduanya.
Hal ini dinilainya bagus. Karena memang sudah waktunya untuk melakukan perbaikan setelah diketahui hasil pemetaan. (mia/sam/jpnn)
JAKARTA – Polemik seputar pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2017 harus segera diakhiri. Pasalnya perbedaan suara yang terjadi di internal pemerintah,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda