Siswa MAN Kabur dari Rumah, Tinggalkan Surat Ingin Jihad, Bawa Bahan Peledak? Oh, Tidak!
Kepala MAN 1 Mataram H Muhammad Syukri membenarkan Muhammad Al Aziz Mustafa adalah siswanya. ''Dia memang siswa kami, tapi setahu kami dia itu otaknya kurang sehat,” katanya.
Aziz termasuk siswa aktif di MAN 1 Mataram. Bahkan siswa tersebut merupakan salah satu siswa yang aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler di madarasah.
Pihaknya prihatin dengan kondisi tersebut. Orang tua juga harus lebih jeli dalam mengawasi putranya. Sekolah sendiri telah membekali siswa dengan pelajaran agama dan pendidikan karakter.
“Kami sih berikan pendidikan agama sesuai yang dianjurkan pemerintah,” terangnya.
Terpisah Kepala Dinas Dikbud NTB H Muh Suruji mengaku sangat prihatin dengan kasus demikian.
Melihat hal tersebut, Suruji meminta sekolah untuk tetap berhati-hati dalam menerima beberapa kelompok yang ingin masuk memberikan program di sekolah. Sebab diakui pelajar merupakan sasaran empuk penyebaran paham radikalisme.
“Jelas kami prihatin, makanya semua pihak harus lebih berhati-hati dewasa ini, karena pelajar adalah ladang empuk mereka bagi yang ingin menjerumuskan siswa ke jurang terorisme,” tutupnya. (gal/cr-met/cr-rie)
Muhammad Al Aziz Mustafa, 18, siswa kelas XII MAN I Mataram NTB, yang kabur dari rumah dan meninggalkan surat wasiat untuk berjihad, akhirnya ditemukan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme