Siswa Ngamuk Tolak Pungutan Sekolah
Selasa, 20 Oktober 2009 – 08:00 WIB
Ada sumbangan yang diprotes siswa diakui Kepala SMAN 10, Lasmini S.Pd. Namun, katanya, pungutan itu baru sebatas rencana dan belum disetujui wali murid. Dia mengatakan, sumbangan itu sebenarnya bisa dicicil. Katanya lagi, ancaman idak diberikan rapor bila tidak membayar justru datang dari wali murid.
“Wali murid sendiri yang mengusulkan menahan rapor, bila belum bayar. Sumbangan itu bisa dicicil tiga kali kok dan tidak diwajibkan. Pungutan ini akan dibicarakan lagi,” imbuh Lasmini.
Keterangan Lasmini dibenarkan Ketua Komite SMAN 10, Syaiful Anwar. “Komite tak pernah memaksakan siswa membayar sumbangan,” ujarnya. Program ini sudah disetujui Diknas Kota. Untuk uang bangunan dan les bisa dibayar 3 kali, sampai akhir Januari 2010. Syaiful yakin, aksi demo tersebut dipicu kesalahfahaman siswa. Siswa tidak tahu duduk persoalannya, karena yang ikut rapat adalah orang tuanya.
Syaiful menjelaskan, bagi siswa yang merasa keberatan atau tidak sanggup membayar, dipersilakan membuat surat keterangan miskin dari RT, RW, atau kepala desa setempat. Kalau syarat itu dipenuhi, dijanjikan siswa miskin bakal digratiskan.
BENGKULU – Kebijakan yang aneh-aneh dari pimpinan SMAN 10 Padang Cengkeh Sukarami, Bengkulu, mendapat perlawanan dari ratusan siswanya. Para
BERITA TERKAIT
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna