Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
Ia mencontohkan ketika sedang ada tindakan di kamar operasi, dokter spesialis meminta dokter residen untuk mendorong alat tambahan USG dari ruangan lain.
"Di sudut pandang senior, 'oh ya itu biasa, dulu juga waktu dia junior hal itu dilakukan demi pelayanan berjalan.' Di sudut pandang junior, 'apa ini? Kan bukan jobdesk saya dorong-dorong USG'," ujarnya mencontohkan.
Ia mengakui perilaku terhadap dokter residen bisa "kelewatan", namun ia mengatakan hal ini tidak terjadi di semua institusi.
Dokter Prijo Sidipratomo, dosen di Program Studi Sp-1 Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan perundungan harus dipisahkan dengan pendisiplinan.
"Kalau yang berkaitan dengan disiplin atau keselamatan pasien menurut saya ini disiplin. Tapi kalau tidak ada urusannya dengan itu bullying," katanya.
"[Misalnya] kalau dia disetrap karena dia bikin kesalahan dan disetrapnya itu ... masih berkaitan dengan disiplin sehingga dia paham dengan pekerjaan dia, itu saya kira bukan bully."
Tantangan dokter muda
Menurut dokter Prijo peserta PPDS jadi kelompok mahasiswa paling rentan dalam sistem pendidikan kedokteran.
Beberapa dari mereka harus mengeluarkan biaya studi sendiri, sebagian juga harus melewati jam kerja yang panjang.
Meninggalnya siswa pendidikan spesialis akibat bunuh diri di Semarang turut mencerminkan seberapa rentan posisi mereka dalam sistem pendidikan kedokteran
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia