Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
Ia mencontohkan ketika sedang ada tindakan di kamar operasi, dokter spesialis meminta dokter residen untuk mendorong alat tambahan USG dari ruangan lain.
"Di sudut pandang senior, 'oh ya itu biasa, dulu juga waktu dia junior hal itu dilakukan demi pelayanan berjalan.' Di sudut pandang junior, 'apa ini? Kan bukan jobdesk saya dorong-dorong USG'," ujarnya mencontohkan.
Ia mengakui perilaku terhadap dokter residen bisa "kelewatan", namun ia mengatakan hal ini tidak terjadi di semua institusi.
Dokter Prijo Sidipratomo, dosen di Program Studi Sp-1 Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan perundungan harus dipisahkan dengan pendisiplinan.
"Kalau yang berkaitan dengan disiplin atau keselamatan pasien menurut saya ini disiplin. Tapi kalau tidak ada urusannya dengan itu bullying," katanya.
"[Misalnya] kalau dia disetrap karena dia bikin kesalahan dan disetrapnya itu ... masih berkaitan dengan disiplin sehingga dia paham dengan pekerjaan dia, itu saya kira bukan bully."
Tantangan dokter muda
Menurut dokter Prijo peserta PPDS jadi kelompok mahasiswa paling rentan dalam sistem pendidikan kedokteran.
Beberapa dari mereka harus mengeluarkan biaya studi sendiri, sebagian juga harus melewati jam kerja yang panjang.
Meninggalnya siswa pendidikan spesialis akibat bunuh diri di Semarang turut mencerminkan seberapa rentan posisi mereka dalam sistem pendidikan kedokteran
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Pengakuan Undip-RS Kariadi soal Bullying Jalan Pengusutan Kasus dr Aulia Risma
- Rangkaian HUT ke-18, Brawijaya Healthcare Gelar 'Happy, Healthy & Fun', Ini yang Dibahas
- Usut Kasus Kematian Dokter Aulia Risma, Polda Jateng Periksa 34 Saksi
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa