Siswa Penunggak SPP Dihukum Push Up, Nih Kata Psikolog
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ikut menyoroti kekerasan fisik yang dialami GNS, siswi salah satu sekolah dasar (SD) swasta di Bojonggede, Kabupaten Bogor. Bocah 10 tahun itu mengaku dihukum push up 100 kali oleh kepala sekolah karena menunggak uang SPP.
Informasi yang diperoleh aktivis Yayasan Lentera Anak ini menyebutkan, GNS mengalami keguncangan, sehingga tidak mau lagi bersekolah. Diakuinya, mengacu UU Guru dan Dosen, pendidik dibolehkan memberikan hukuman kepada siswa. Namun, harus dipikirkan matang-matang jenis hukumannya.
"Persoalannya, kalau siswa tidak bayar SPP, apakah itu kesalahan siswa tersebut? Bahkan andai dia menghabiskan uang SPP untuk jajan, tetap perlu dicek apakah di rumah dia tidak dikasih makan sehingga terpaksa membeli makanan dengan uang tersebut," ucap Reza kepada JPNN, Kamis (31/1).
Dia menyebutkan, kalaupun uang SPP tidak diberikan orang tuanya, maka itu bukan kesalahan siswa. Lantas, apakah pantas GNS dijatuhi hukuman yang tergolong kekerasan fisik tersebut.
"Sisi lain, perlu dipastikan apakah reaksi anak tersebut memang disebabkan oleh perlakuan sekolah atau ada penyebab lain. Entah di rumah, di lingkungan pertemanan, dan lain-lain. Intinya, kaitan antara shocked dan push up perlu dipastikan," tandasnya.(fat/jpnn)
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ikut menyoroti kekerasan fisik yang dialami GNS, siswi salah satu sekolah dasar (SD) swasta di Bogor
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Lakukan Latihan Ini Bikin Pria Ketagihan, Dijamin Makin Panas di Atas Ranjang!
- Tidak Punya Hati Nurani, Delapan Sekolah Hukum Siswa karena Belum Bayar SPP
- Lihat Nih, Wakapolres sedang Menghukum Polisi yang Langgar Protokol Kesehatan
- Belajar di Rumah, Ortu Murid Minta Diskon SPP dari Sekolah
- Ada Wabah Corona, Jaringan IDN Gratiskan layanan Pembayaran SPP dan PPDB Dari Rumah
- Dikaitkan dengan GoPay Bisa Bayar SPP, Mas Nadiem Jengkel