Siswa SD Gelar Aksi Damai untuk Guru Budi
jpnn.com, SURABAYA - Gang Peneleh VI, Genteng, dipenuhi anak-anak SD Muhammadiyah 2 Surabaya, Jatim, Jumat (2/2). Mereka mengangkat poster warna-warni.
Poster tersebut memuat tulisan sederhana seperti Thanks Teacher sampai Tiada Guru Tiada Ilmu.
Di atas meja pendek, Aurora Shafa Nabillah, 12, berdiri membacakan puisi karyanya di depan teman, warga, dan media.
Meski dengan mikrofon yang hidup-mati, siswa kelas VI SD itu terus bersajak. Saat selesai, gantian Zahra Nur 'Ain yang berorasi tentang pentingnya guru.
''Kami bisa membaca karena guru. Terima kasih guruku.'' Begitu pungkasnya.
Seluruh siswa di sana terlihat antusias saat diajak gurunya menggelar aksi damai memprotes kekejaman siswa di Sampang, Madura.
Mereka meluangkan waktu istirahat di rumah untuk ikut memprotes kasus penganiayaan berujung kematian Acham Budi Cahyono, guru honorer di SMAN 1 Sampang, tersebut.
''Guru itu berjasa buat siswa karena sudah mengajarkan ilmu. Aku sedih sekali ada siswa yang berani sampai seperti itu,'' ujar Sammayah, murid kelas VI SD.
Guru Budi meninggal setelah sebelumnya dipukul siswanya yang membuat keributan di kelas.
- KPAI Protes Hukuman Salat untuk Siswa Penantang Guru di Gresik
- Ryan Si Siswa Penantang Guru Disanksi Salat Zuhur Berjemaah
- Pukul Guru, Siswa Jadi Tersangka
- Dihajar Siswa Pakai Kursi, Guru MTs: Saya Tetap Sayang Dia
- Ditegur saat Main HP, Siswa MTs Hajar Bu Guru dengan Kursi
- Siswa Hantam Kepala Bu Guru pakai Kursi, Ya Ampun!