Siswa SD-SMA Kembali Bersekolah, Sarjana Dicarikan Pekerjaan
"Kami akan mengklasifikasi setiap orang seakurat mungkin. Contohnya, mereka yang baru pulang dari luar negeri, yang baru keluar dari rumah sakit, orang tanpa gejala, dan mereka yang tinggal di daerah berisiko tinggi harus benar-benar sehat sebelum kembali ke sekolah," kata Wang.
Menurut dia, beberapa sekolah dan kampus memberlakukan pencegahan yang sangat ketat.
"Sekarang kami punya aturan khusus tentang jarak antarsiswa dan guru serta berusaha mengatur mekanisme pengawasan kondisi kesehatan mereka dan sistem pelacakan," katanya menambahkan.
Selain pembukaan sekolah, MoE juga berupaya membantu para lulusan, terutama yang tinggal di daerah miskin, mendapatkan pekerjaan sejak bursa kerja ditiadakan saat wabah penyakit mematikan itu berjangkit.
MoE menyebutkan 132.900 lulusan perguruan tinggi dari 52 kabupaten belum terentaskan dari jurang kemiskinan.
Sekitar 45.500 lulusan di antaranya mengalami kesulitan ekonomi.
"Mempekerjakan mereka menjadi prioritas utama kami. Lebih banyak bantuan dan kebijakan khusus yang akan diberikan kepada mereka," kata Direktur Kemahasiswaan MoE Wang Hui.
Untuk meringankan beban lulusan dalam mencari pekerjaan, lanjut dia, MoE akan menambah kuota pendaftaran pascasarjana hingga 189.000 bangku pada tahun ini.
Sudah sekitar 40 persen siswa di Tiongkok atau China kembali bersekolah, sementara sarjana yang lulus di masa pandemic COVID-19, dicarikan pekerjaan.
- Celeng Banteng
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Hidup Baru Nurhadi
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah