Siswa Sekolah Internasional Boleh Unas, Boleh Tidak

jpnn.com - SURABAYA - Siswa dalam satu sekolah bisa saja berbeda pilihan: ikut ujian nasional (unas) atau tidak. Kebijakan tersebut berlaku di sekolah internasional. Mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri boleh tidak ikut unas SMA. Ada siswa sekolah internasional yang memilih ujian nasional kejar paket.
Kebijakan memilih unas atau tidak itu, antara lain, berlaku di Sekolah Ciputra. Kepala Sekolah Ciputra Desita Meganingsih menjelaskan, di sekolahnya ada dua program saat siswa duduk di kelas XI. Yaitu, diploma program atau Indonesian program. Diploma program merupakan pilihan bagi siswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Sementara itu, Indonesian program ditujukan untuk siswa yang berencana kuliah di perguruan tinggi nasional saja. Kurikulumnya pun disesuaikan.
''Ada 56 siswa diploma program yang memilih tidak mengikuti unas,'' ujar Desita.
Mereka berencana studi ke Austalia, Amerika, dan beberapa negara Eropa. Namun, ada syarat khusus bagi mereka. Yaitu, harus mengikuti ujian kelulusan di sekolah. Tes itu meliputi materi language, social studies, experimental science, dan math.
Selain itu, ada yang tetap memilih ikut ujian kejar paket C setara SMA. Tujuannya, berjaga-jaga jika mungkin berubah pikiran tidak kuliah di luar negeri, tetapi memilih perguruan tinggi nasional.
Di sisi lain, siswa Sekolah Ciputra yang memilih Indonesian proÂgram mencapai 73 anak. Semua wajib mengikuti unas layaknya siswa di sekolah umum. Untuk mereka, Sekolah Ciputra sudah menggeber persiapan. Antara lain, intensif mengikuti tryout, baik yang digelar sekolah secara mandiri maupun yang dihelat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Surabaya.
Great Crystal School Surabaya juga memberikan pilihan bagi siswanya. Siswa kelas XII ditawari mengikuti unas kejar paket C. Sebab, mereka sudah memutuskan untuk tidak ikut unas SMA. Public Relation Great Crystal School Fanny Hadi menjelaskan, sebenarnya sekolah tetap menyarankan seluruh murid untuk ikut unas. Namun, bila menolak, mereka harus membuat surat pernyataan.
Selain pilihan tersebut, seluruh siswa mengikuti ujian dengan kurikulum Cambridge level A. Ujian itu merupakan syarat kelulusan.
SURABAYA - Siswa dalam satu sekolah bisa saja berbeda pilihan: ikut ujian nasional (unas) atau tidak. Kebijakan tersebut berlaku di sekolah internasional.
- Soal Penjurusan di SMA, Mendikdasmen: Arahan Presiden Agar Dikaji Lebih Dalam
- Ratusan Siswa SLTAK Penabur Jakarta Berlaga di Science Project Challenge 2025
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- CIES 2025: Tanoto Foundation Ungkap Strategi Efektif Pelatihan Guru
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK