Siswa-Siswi di Victoria Diperkenalkan Masalah Kekerasan di Dunia Maya

Siswa-Siswi di Victoria Diperkenalkan Masalah Kekerasan di Dunia Maya
Siswa-Siswi di Victoria Diperkenalkan Masalah Kekerasan di Dunia Maya

Komisi anti pencemaran nama baik di Australia, kini memperkenalkan masalah-masalah kebencian yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Misalnya kebencian yang berbau rasis dan seksis, kebencian terhadap para pasangan sesama jenis, dan lainnya.

Setelah memperkenalkan kebencian dan alasan-alasan dibaliknya, mereka memfokuskan pada bagaimana masalah tersebut terbentuk lewat dunia maya.

"Anak-anak sekarang telah memiliki telepon genggam, tablet, bahkan hal terakhir yang dicek sebelum tidur adalah layar gadget mereka. Jadi semua informasi di seluruh dunia bisa diakses lewat jari tangan mereka," kata Brett Kaye, salah satu fasilitator.

Program ini telah dilakukan di 20 sekolah publik dan swasta di Victoria. Tetapi program ini tidak hanya memperkenalkan cyberbullying, juga mempelajari apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kita mempersiapkan mereka dengan saluran bagaimana mereka bisa berpikir dan bertindak secara positif saat menghadapinya di dunia maya. Selain juga agar mereka lebih memahami apa yang mereka lihat dan rasakan ," jelas Brett.

Sejumlah murid-murid yang telah menerima pelatihan ini pun merasakan manfaatnya.

"Sekarang kita tahu kalau ada sesuatu yang salah dan tidak berkenan di jejaring sosial bisa dilaporkan. Saya pernah melakukannya saat ada foto yang berbau rasis di akun Instagram saya," ujar salah satu siswi.

"Pada dasarnya kita semua adalah manusia yang punya perasaan, jadi kalau ada yang menyakiti perasaan, kita harus melakukan sesuatu," ujar siswa lainnya.

Internet dan jejaring telah membuat dunia menjadi lebih sempit, namun jejaring sosial bisa penuh dengan rasa kebencian, seperti rasis, seksis, dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News