Siswa SMA di Bogor Diajak Disiplin Periksa Fakta dan Jaga Etika di Medsos

Sementara YouTube, durasi videonya tak terbatas tetapi kontennya terlalu beragam dan muncul pop-up iklan.
Dirinya pun meminta para siswa peserta webinar untuk memiliki kemampuan menyaring konten-konten dengan hanya melihat dan menyebar konten yang positif serta membuang informasi yang tidak berfaedah.
“Karena dunia digital sangat luas, jangan sampai info yang kita dapat di internet itu palsu dan kita diharapkan mampu menyaring konten-konten atau berita yang positif dan membuang konten yang tidak berfaedah. Bagaimana kita menggunakan media sosial dengan bijak, jangan menyebarkan hoaks, percaya diri, optimistis, improve yourself, jangan jadikan dunia digital adalah dunia kamu, karena dunia maya itu kejam. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat,” pesan Tamara.
Dalam webinar ini hadir pula, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Porvinsi Jawa Barat Abur Musttikawanto.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (Tan/JPNN)
Harus ada etika berinternet yang menuntut semua pihak untuk menyadari jika berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menjelang Arus Mudik Lebaran, BPH Migas Tegaskan Ketersediaan BBM di Wilayah Bogor Aman
- Begini Langkah Nyata PTPN I Dalam Mendukung Pelestarian Alam di Bogor
- Kadisdik Palembang Izinkan Siswa Belajar Daring untuk Sekolah yang Terdampak Banjir
- Satpol PP Jabar Ungkap Tantangan Membongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor
- Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak, Jaswita Kacau
- Polemik Hibisc Fantasy Puncak yang Dibongkar Dedi Mulyadi, Jaswita Buka Suara