Siswa SMA Sudah Siapkan Kuburan Sebelum Bunuh Marhaposan
jpnn.com - SIMALUNGUN – Kasus pembunuhan terhadap Marhaposan Siahaan (28) menggemparkan publik. Staf Yayasan Efarina Pematang Raya, Simalungun, Sumut, itu dibunuh temannya berinisial JDG (16), salah seorang siswa SMA di Pematang Raya.
Aksi pembunuhan diduga sudah direncanakan. Sebab sebelum menghabisi nyawa Marhaposan, pelaku sudah menyiapkan lubang yang dijadikan sebagai kuburan korban.
Berikut kronologis peristiwa, hingga tertangkapnya pelaku:
1. Tanggal 31 Mei 2016, sekitar pukul 13.00 WIB, JDG pulang dari sekolah.
2. Pelaku pergi keladang dan menggali tanah ukuran 1/2 meter x 2 meter yang direncanakan sebagai lokasi kuburan Marhaposan.
3. Setelah kuburan digali, JDG mengirimkan pesan singkat kepada Marhaposan mengajak bertemu. Mereka bertemu pukul 19.00 WIB di depan SMA Negeri 1 Pematang Raya.
4. Pukul 19.00 sampai pukul 22.00 mereka berkeliling mengendarai sepedamotor di seputaran Pematangraya.
5. JDG kemudian mengajak Marhaposan ke Perladangan Bongbongan kemudian menghabisi nyawa Marhaposan dengan pisau serta cangkul.
SIMALUNGUN – Kasus pembunuhan terhadap Marhaposan Siahaan (28) menggemparkan publik. Staf Yayasan Efarina Pematang Raya, Simalungun,
- Seorang Pelajar SMKN 4 Semarang Meninggal Dunia, Diduga Ditembak Polisi
- Begini Modus Sindikat Jual Beli Bayi Lewat Facebook
- Polisi Ungkap Kasus TPPO di Palembang, Tiga Tersangka Ditangkap
- SPBU di Sleman Ini Curang, Merugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini