Siswa SMK Ancam Guru Pakai Belati

Siswa SMK Ancam Guru Pakai Belati
Siswa SMK Ancam Guru Pakai Belati

Saat itu, Rikky mengaku diam dengan mata melotot. Setelah itu, Sianipar kembali bicara dengan emosi dan menuduhnya merusak pemandangan. “Dia bilang aku merusak pemandangan,” aku Rikky, kemudian terdiam sejenak.

Disinggung ketika soal pengancaman yang ia lakukan, Rikky mengakuinya. Namun kata Rikky, posisi pengancaman itu tidak dilakukan saat berada di depan Ruang Laboratorium, melainkan sudah berpindah sedikit dari lokasi semula. Saat itu, Rikky mengaku mengatakan agar gurunya berhati-hati. “Memang saat kubilang hati-hati saja kau pak, aku menjulurkan sebilah pisau,” ujar Rikky.

Menanggapi masalah ini, Rita Panggabean, orangtua Rikky, mengatakan sempat bermohon kepada pihak sekolah, supaya anaknya tidak sampai dipecat. “Saya sudah bermohon untuk satu kali ini saja atau permohonan yang terakhir kalinya. Permohonan itu saya sampaikan sebelum ada kata-kata perdamaian tertulis pada lembar yang dibuat dari pihak sekolah,” sebut Rita.

Namun permohonannya ditolak pihak sekolah. “Pihak sekolah beralasan terpaksa melakukan pemecatan dengan alasan demi kenyamanan guru-guru. Sebab katanya, guru-guru di sana takut jika anak saya masih sekolah di tempat itu,” sesal Rita.

“Aku sakit hati karena anakku dikeluarkan dari sekolah. Tapi mau bilang apa, kepala sekolah mengaku semua guru-guru yang ada SMK Negeri 1 merasa keberatan. Intinya, aku tidak terima anakku dikeluarkan dari sekolah,” cetus Rita lagi.

Terpisah, Guru BP (Guru Pembimbing) SMK Negeri 1 Siantar Rosleni Munthe, yang menangani permasalahan pengancaman siswa terhadap guru menjelaskan bahwa Rikky, siswa Kelas XI AP 3 itu tidak hanya mengatakan hati-hati terhadap  gurunya tapi juga melontarkan kata-kata kotor sambil menjulurkan pisau ke depan pak Sianipar. Rosleni menjelaskan, menindaklanjuti permasalahan itu, pihak sekolah kemudian meminta kehadiran orangtua siswa.

“Jadi, kami tidak ada melakukan pemecatan, melainkan mengembalikan siswa kepada orangtua dan orangtuanya lah yang meminta supaya anaknya dipindahkan ke sekolah lain,” ujar Rosleni.

Kemudian lanjut Rosleni, sejak kejadian Senin kamarin sampai Jumat (14/2), pak Sianipar belum berani masuk sekolah karena masih trauma atas ancaman bunuh yang dilakukan Rikky. “Sejak masalah itu, pak Sianipar belum mau masuk mengajar karena masih takut kepada Rikky,” aku Rosleni.

SIANTAR - Rikky Saputra Saragih (18), siswa SMK Negeri 1 Kota Pematangsiantar, nekat mengancam gurunya pakai belati. Penyebabnya sepele, remaja asal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News