Siswa SMK Bisa Buat Mobil
Kamis, 08 Desember 2011 – 09:16 WIB
Bentuk body mobil, dijelaskan Yitno, serupa dengan mobil-mobil produksi China yang ada di jalanan negeri Tirai Bambu. SMK Muhammadiyah Borobudur menerima potongan body mobil untuk dirakit mengikuti buku petunjuk. Termasuk perakitan bagian mesin. Lama produksi satu unit mobil mencapai dua minggu. “Kalau di pabrik modern mobil ternama, satu menit bisa jadi tujuh unit mobil,” ujar Yitno membandingkan lama produksi mobil menggunakan sistem manual seperti dilakukan pelajar, dengan sistem pabrikasi.
Mobil Esemka bisa dipakai di jalanan. Namun pihak sekolah membatasi penggunaannya di sekitar kawasan wisata Borobudur. “Kalau mau dipakai muter-muter Borobudur saja bisa. Tapi kalau ke jalan raya utama, enggak enak sama pak polisi. Karena mobil ini belum ada lisensi resmi untuk beroperasi di jalanan umum Indonesia,” terang Kepala SMA Muhammadiyah Umi Khayah Rusiyanah SPd. Agar inovasi dan kreasi siswa memproduksi mobil terus berlangsung, Yitno menyebutkan, setelah satu mobil sukses dibuat, diperbolehkan membongkarnya kembali untuk membuat mobil baru.
Pada akhirnya, karena minat pelajar pada jurusan otomotif untuk bisa merakit mobil makin tinggi, sekolah mulai merasakan keterbatasan komponen pembuatan mobil. Upaya Direktorat Pendidikan SMK Depdiknas mengimpor kembali komponen dari China, terganjal birokrasi adiministrasi Bea Cukai.
Menurut Yitno, pihak Bea Cukai khawatir impor komponen mobil dimanfaatkan untuk menghasilkan mobil illegal alias bodong. “Padahal jelas ini untuk kepentingan pelajar kita, eh dipersulit,” tuturnya seraya mengungkapkan lewat proses alot akhirnya komponen impor itu bisa lepas dari tangan Bea Cukai dengan uang pelicin.
Tak hanya laptop, siswa SMK kini bisa membuat mobil! SMK Muhammadiyah Borobudur salah satunya. Memanfaatkan bahan impor dari China, produksi mobil
BERITA TERKAIT
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku