Siswa SMK Raden Umar Said Kembangkan Hobi Gim Jadi Bisnis, Suarakan Masalah Sosial
Hafidz Giga Samesta, game designer dan project manager Pupil Entertainment menambahkan, untuk merancang dan mengembangkan gim tersebut pihaknya memiliki enam personel. Semuanya memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
"Saya lebih kayak mengatur jadwal untuk tim, juga melakukan cek ini dan itu, juga desainnya," katanya.
Timnya memilih gim edukasi juga agar para pemain bisa mendapatkan pesan moral setelah memainkannya.
Di sisi lain, juga agar tata bahasanya lebih sopan, apalagi kebanyakan gim besutan asing, sering kali menggunakan kata-kata kasar dan bernada umpatan.
"Untuk mengedukasi pemain juga supaya bahasanya tuh lebih ke sopan," ucapnya.
Baik Nicholas maupun Hafidz sangat bersyukur bisa sekolah di SMK Raden Umar Said Kudus. SMK ini memberikan ruang berekspresi yang luas kepada siswa.
Sekolah ini setiap tahunnya selalu diminati calon siswa baru yang tertarik mengambil jurusan gim.
"Peminatnya banyak. Setiap tahun yang diterima ada 2 kelas khusus jurusan gim saja,' ucapnya.
Siswa SMK Raden Umar Said mengembangkan hobi gim jadi bisnis, suarakan masalah sosial
- Duo Gen Z Ini Sukses Hasilkan Cuan dari Main Gim
- Sony Mengumumkan Inovasi yang Mampu Merevolusi Pengalaman Bermain Gim
- Ternyata Teknologi Metaverse Bikin Belajar Jarak Jauh Menyenangkan, Seperti Main Gim
- Pendapatan Lulusan SMK dari Kudus Ini Menyaingi Pekerja Bertitel Sarjana
- Hobi Bermain Gim di Ponsel? Android 13 Jawabannya
- Cerita Bangkit Pratama Membangun Bisnis Top Up dari Hobi Main Gim