Siswa SWA Diwajibkan Bina Warga Kurang Mampu
jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Apa yang dilakukan sekolah SPK (satuan pendidikan kerja sama) Sinarmas World Academy (SWA) ini bisa jadi contoh bagi lainnya.
Pasalnya, siswa diwajibkan membina sekolah-sekolah lokal yang minim fasilitas dan warga kurang mampu.
Menurut Sofia Tanuwaty, corporate communication Sinarmas World Academy (SWA), sejak SPK ini didirikan pada 2008, ada ketentuan untuk siswa melakukan pembinaan di sekolah-sekolah lokal maupun keluarga kurang mampu.
Pembinaan berupa pemberian les bahasa Inggris, kursus menjahit, membuat boneka, memahat, dan lain-lain.
"Jadi anak-anak dididik menjadi guru. Ini sekaligus mengajarkan mereka bagaimana care terhadap lingkungan sekitar," kata Sofia, Kamis (2/11).
Tujuan lainnya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi siswa di sekolah lokal. Juga memberikan ketrampilan kepada keluarga kurang mampu agar bisa menambah pendapatan.
"Dengan belajar menjahit, membuat boneka, para ibu bisa membantu ekonomi keluarga," ucapnya.
Michelle, ketua OSIS SMP/SMA SWA mengaku bahagia bisa bertemu dengan anak-anak dari sekolah lokal. Apalagi mereka sangat antusias belajar bahasa Inggris.
Pembinaan oleh para siswa SWA berupa pemberian les bahasa Inggris, kursus menjahit, membuat boneka, memahat, dan lain-lain.
- Algorithmics Kenalkan Pembelajaran Pemrograman untuk Mengatasi Kecanduan Gadget
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- Pernyataan Terbaru Wakil Mendikdasmen soal Kesejahteraan Guru Honorer
- Wisuda Universitas Pancasila, Rektor Marsudi: 75% Lulusan Baru Terserap Dunia Kerja
- Poltekpel Banten Buka Sipencatar Non-Ikatan Dinas Diklat Pelaut Tingkat III, Buruan Daftar!
- Jamkrindo Beri Beasiswa kepada Putra Putri TNI dan Polri