Siswa Tidak Boleh Dilarang Ikut PTM dan Ujian karena Belum Vaksinasi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyatakan siapa pun tidak boleh melarang anak mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) maupun ujian karena mereka belum vaksinasi Covid-19..
Pernyataan itu ditegaskan Bu Retno menanggapi video viral oknum guru usir siswa SD dari ruang kelas di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) lantaran si anak belum divaksin.
"Vaksin seharusnya tidak menjadi halangan bagi seorang anak mendapatkan hak atas pendidikan," ucap Bu Retno dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN.com pada Senin (28/3).
Dia mengatakan baik itu guru, sekolah, Korwil, Dinas Pendidikan bahkan Kemendikbudristek tidak berhak melarang seorang anak mengikuti ujian dan mendapatkan pembelajaran lantaran si anak belum vaksinasi Covid-19.
"Guru dan sekolah kerap menjadi kambing hitam dalam kasus seperti ini, padahal guru hanya menjalankan perintah atasannya yang menetapkan aturan yang keliru," ucap Retno.
Oleh karena itu, mantan Kepala SMAN 3 Jakarta tersebut meminta Dinas pendidikan Konawe untuk segera mengevaluasi aturan tersebut dengan mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak.
Retno menyebut vaksinasi Covid-19 memang penting dalam melindungi anak-anak Indonesia, dan itu merupakan hak anak mendapatkan hak sehat.
Namun, ada anak-anak yang tidak bisa divaksin karena kondisi kesehatannya, atau tidak mendapatkan izin orang tuanya.
Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebut siswa tidak boleh dilarang ikut PTM dan ujian karena belum vaksinasi Covid-19. Begini penjelasannya.
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kejagung Beri Penjelasan Soal Video Viral Terkait Stafsus Budi Arie
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi