Siswa yang Menunggak SPP Diminta Menelepon Orang Tua
jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah sekolah di Surabaya memasuki penilaian akhir semester (PAS) sejak Senin 26 November lalu.
Namun, ada kabar tak sedap yang berembus. Yakni, sejumlah sekolah dikabarkan tidak mengizinkan siswanya mengikuti ujian lantaran menunggak SPP.
Dicky Fajar Ramadhan adalah satu di antara 20 siswa yang tidak diperbolehkan mengikuti ujian pada hari pertama.
Dia belum membayar SPP Oktober-November. Mereka yang menunggak SPP tersebut disendirikan selama yang lain mengikuti ujian.
Kepala SMP Al Ikhlas Ani Setiyorini membenarkan hal tersebut. Alasannya, siswa tersebut dipisahkan agar bisa menghubungi orang tuanya hari itu juga.
Ani bahkan mempersilakan mereka untuk menelepon dengan menggunakan telepon sekolah. Sebagian di antara mereka sudah menghubungi orang tua masing-masing.
''Mereka akhirnya tetap bisa ujian setelah membayar SPP atau bernegosiasi dengan sekolah,'' ungkapnya.
Ani menuturkan, pihaknya sebenarnya tidak melarang siswa mengikuti ujian. ''Bawa ndak bawa uang, kami masukkan (ikut ujian). Pokoknya, ada orang tua datang,'' tegasnya.
Sejumlah sekolah dikabarkan tidak mengizinkan siswanya mengikuti ujian lantaran menunggak SPP.
- Tidak Punya Hati Nurani, Delapan Sekolah Hukum Siswa karena Belum Bayar SPP
- Belajar di Rumah, Ortu Murid Minta Diskon SPP dari Sekolah
- Ada Wabah Corona, Jaringan IDN Gratiskan layanan Pembayaran SPP dan PPDB Dari Rumah
- Dikaitkan dengan GoPay Bisa Bayar SPP, Mas Nadiem Jengkel
- Bayar SPP Bisa Pakai GoPay, Ini Kata Prof Arief Rahman
- PNS Pemkot Urunan Bayar SPP Siswa Keluarga Miskin