Siswi Calon Pilot Militer Afghanistan Masih Berharap Akan Bisa Terbang Dengan Memulai Hidup Baru di Australia

Zahra Samar kini tinggal di Adelaide, Australia Selatan dengan status pengungsi. Ia masih menyimpan harapan untuk bisa terbang sebagai pilot.
Zahra melarikan diri dari Afghanistan setelah Taliban menyerang tempat pelatihan pilot mereka.
Sebelum Taliban mengambil alih Kabul, Zahra, yang berusia 23 tahun sedang menjalani pelatihan untuk menjadi pilot pesawat tempur untuk militer Afghanistan.
Dia sudah belajar dan tinggal di asrama militer di Kabul selama tiga tahun ketika diberitahu harus segera melarikan diri.
"Akademi angkatan udara merupakan tempat yang menyenangkan di mana saya bisa mencapai impian saya. Namun ketika Taliban mengambil alih, saya kehilangan semua yang saya miliki," katanya.
"Seorang tentara memanggil saya dan mengatakan "Zahra kamu harus meninggalkan barak sekarang juga!'"
"Saya menjawab, 'mengapa, apa yang sedang terjadi?'"
"Dia mengatakan kepada saya, 'Jangan bertanya lagi, pergi saja, kamu tidak aman di sini'."
Sebelum Taliban mengambil alih Kabul, Zahra, yang berusia 23 tahun sedang menjalani pelatihan untuk menjadi pilot pesawat tempur
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia