Siswi MA Diduga Diperkosa dan Dibunuh
Sabtu, 14 Januari 2012 – 12:50 WIB
SAMPIT--Keluarga Ning Apriliani alias Yani (16), siswi Madrasah Aliyah (MA) Sabilal Muhtadin Samuda, menyebutkan hasil visum yang dikeluarkan dokter RSUD dr Murjani Sampit sudah keluar. Hasil visum menyatakan, kuat dugaan Ning Aprliani dibunuh dan diperkosa. Sebab, tangan dan korban terpotong oleh luka sayatan, dan jasad korban ditemukan tanpa busana. Menurut Majekul, pihak keluarga akan membantu polisi untuk menemukan pelaku. Upaya yang dilakukan dengan mencari informasi orang yang mencurigakan. Ning Aprliani keluar rumah pada Jumat (6/1) malam, ia ijin kepada neneknya mau ke tempat datuk. "Korban bilang mau tidur tempat datuk, memang dia ada ke situ sebentar. Tapi jam 19.30 sudah pulang," tutur Majekul yang juga tinggal di Desa Bagendang Hilir.
"Hasil visum itu ada dua point, luka terpotong dan diperkosa," ujar Acil Nunung, keluarga korban Ning Apriliani, Jumat (13/1) kemarin. Dengan hasil visum itu, kata dia, korban dipastikan bukan tewas karena disambar binatang buas macam buaya, melainkan dibunuh dan diperkosa pelaku kejahatan.
Baca Juga:
"Itu bukan dimangsa buaya sungai, tapi korban buaya darat. Kami yakin korban dibunuh," cetus Acil Nunung yang tinggal di Desa Bagendang Hilir. Sedangkan paman korban, Majekul (31) juga meyakini, keponakannya yang duduk di bangku kelas I MA Sabilal Muhtadin itu, korban pembunuhan mutilasi dan pemerkosaan.
Baca Juga:
SAMPIT--Keluarga Ning Apriliani alias Yani (16), siswi Madrasah Aliyah (MA) Sabilal Muhtadin Samuda, menyebutkan hasil visum yang dikeluarkan dokter
BERITA TERKAIT
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Hamili Janda, Cahyo Tak Mau Tanggung Jawab, Hal Keji Terjadi
- Janda Minta Tanggung Jawab Gegara Dihamili, Nasibnya Berujung Tragis
- Satgas Pamtas Yonzipur Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Sabu-Sabu di Perbatasan RI-Malaysia
- Sopir Taksi Online Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Ditangkap Polres Banjarbaru
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka