Siswi MTs Diperkosa, Setelah Dicekoki Dextro

Siswi MTs Diperkosa, Setelah Dicekoki Dextro
Siswi MTs Diperkosa, Setelah Dicekoki Dextro
BANYUWANGI - Nasib mengenaskan dialami oleh AR, 13, seorang pelajar kelas VII di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Setelah dicekoki sembilan butir pil dextro, kegadisan siswi itu direnggut secara paksa oleh pacarnya sendiri.Pemuda sekaligus pacar yang tega berbuat itu adalah Irawanto, 19, warga Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Dia datang untuk apel ke rumah korban di Desa Sragi, Kecamatan Songgon pukul 09.00 pada hari Rabu (13/5). Ketika itu, Irawanto mengaku datang bersama dua temannya.

Sementara itu, kondisi rumah AR memang sangat sepi. Kedua orang tua korban sedang tidak ada di rumah. Selanjutnya, Irawanto mulai beraksi dengan mencekoki AR pil dextro. Akhirnya, siswi MTs tersebut mulai tidak sadarkan diri.Dalam kondisi teler karena overdosis, Irawanti menggandeng ke dalam kamar. AR disuruh tidur telentang di atas kasur. ""Dalam kondisi kurang sadar, korban lalu disetubuhi oleh tersangka," terang Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari.Belakangan, perbuatan bejat Irawanto itu berhasil dibongkar polisi. Selanjutnya, pemuda yang sejatinya berasal dari Desa Silo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember itu harus dijerat dengan pasal 81 dan 82, UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dengan pasal tersebut, Irawanto menghadapi ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara

Ditemui terpisah, Irawanto mengaku menyetubuhi kekasih yang baru dipacarinya sebulan lalu itu, karena suka sama suka. "Dia (AR) tidak menolak kok waktu saya ajak begituan," ungkapnya.Irawanto mengakui, awalnya dirinya datang ke rumah korban bersama dua temannya yang bernama Adi Kuswanto, 19, dan Agus Santoso, 19. Keduanya warga Dusun Krajan RT 01 RW II, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. "Waktu saya bercinta dengan  pacar saya, dua teman saya itu berada di ruang tamu," jelasnya.

Usai melakukan persetubuhan di dalam rumah korban, Irawanto langsung pamit pulang ke Muncar. Beberapa hari terakhir, dia bersama dua temannya itu sering kembali berkunjung ke rumah korban. Seringnya kunjungan para pemuda itu sempat mengundang kecurigaan warga sekitar rumah korban. Akhirnya siang kemarin (14/5), warga ramai-ramai mendatangi rumah bapak korban yang bernama Solihin, 55. Warga mengadukan bahwa ketiga pemuda asal Muncar tersebut sedang bertamu di rumah korban.

BANYUWANGI - Nasib mengenaskan dialami oleh AR, 13, seorang pelajar kelas VII di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News