Sita 22 Kg Sabu, Polri Ungkap Sindikat Internasional
jpnn.com - JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap jaringan internasional pengedar narkotika jenis sabu. Dari 12 orang yang diamankan, 7 diantara sindikat pengedar sabu di negara Tiongkok-Turki-Indonesia itu ditetapkan sebagai tersangka.
Saat merilis hasil tersebut di Apartemen Seasons City, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (23/8), Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Arman Depari mengatakan, dari rangkaian penggerebekan di sejumlah lokasi di Jakarta, polisi mengamankan 22 kilogram sabu siap edar. Dari 12 orang yang diamankan diantaranya 8 Warga Negara Indonesi (WNI) berinisial S, MH, SP, SH, SZ, PN, ALF dan SHB. Lainnya, 1 warga negara Nigeria berinisial OS, dan 3 Warga Negara China yakni LS, FJ, juga LM.
"Ada 7 orang yang kita jadikan tersangka, 3 berkewarganegaraan Tiongkok, 1 Nigeria, dan 3 Indonesia. Mereka tidak hanya beroperasi di wilayah antar pulau Indonesia, melainkan merambah wilayah luar negeri mencakup Tiongkok, Hongkong dan Turki," ujar Arman, seperti dilansir dari Indopos (Grup JPNN), Sabtu (23/8).
Menurut Arman, pengungkapan jaringan sabu internasional ini berawal pada akhir Juli 2014 lalu. Berawal dari penangkapan beruntun empat pelaku pada 22 Juli, 5 Agustus dan 14 Agustus di Bandara Soekarno Hatta. Saat penggerebekan bersama aparat Bea Cukai bandara itu, polisi juga meringkus 1 tersangka WNA Nigeria.
Dari penangkapan tersebut, hasil pengembangan menyasar tiga WNA asal Tiongkok di Hotel Aston Cengkareng, Jakarta Barat, pada 20 Agustus silam.
Setelah sehari sebelumnya, pada 19 Agustus, kepolisian juga telah mengamankan enam WNI yang menjadi bagian dari sindikat pengedar sabu Tiongkok – Indonesia ini di sebuah bilangan di Jakarta Pusat.
"Dari penangkapan tersangka, kami melanjutkan penyelidikan ke Apartemen Seasons City Jakarta Barat yang dihuni 3 WNA Tiongkok. Sindikat ini ternyata bermain dengan narkotika jenis sabu," paparnya.
Dari serangkaian penangkapan, lanjut Arman, polisi mengamankan barang bukti yang 22 kilogram narkotika jenis sabu, 4 paspor, 20 alat komunikasi berupa handphone dan 1 buah timbangan. Adapun jenis sabu yang diedarkan merupakan jenis crystal ice yang berwarna putih dan sabu jenis madu yang berwarna kuning. Hampir sebagian besar sabu yang disita sudah dalam bentuk kemasan siap edar. Sedangkan modus operandi yang digunakan tersangka, jelas dia, cukup beragam. Dimulai dari tekhnik "swallow" atau ditelan (biasanya digunakan perantara dari luar negeri), disimpan di dalam dinding tas dan tabung oksigen hingga dikirim melalui jasa pengiriman jalur laut.
"Modus operandinya cukup beragam. Sebenarnya kepolisian juga menemukan modus operandi yang baru, namun sedang kami kembangankan dan teliti. Kemungkinan esok baru dapat kami paparkan," terangnya.
Lebih lanjut Arman menjelaskan, dari dokumen perjalanan (paspor), dapat dilihat pelaku yang berkewarganegaraan asing sudah beberapa kali menyambangi Indonesia. Disinyalir hampir sebagian besar narkotika yang telah dibawa ke Indonesia telah beredar ke berbagai wilayah seperti Jakarta, Surabaya dan Solo. Sementara pasokan sabu berasal dari Turki, Tiongkok dan Hongkong.
JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap jaringan internasional pengedar narkotika jenis sabu. Dari 12 orang yang diamankan,
- Aset Sandra Dewi Ikut Dirampas Negara, Kuasa Hukum Harvey Moeis Tak Terima
- Polda Metro Jaya Turunkan Tim Selidiki Temuan Mayat di TPU Menteng Pulo
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Gagalkan 9 Kilo Sabu-Sabu Beredar di Kota Bandung
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- Kronologi Pemicu Perselisihan Ojol vs Opang di Cibiru Hilir Bandung