Sita Ribuan Kepiting, Petugas Karantina Diteror
jpnn.com - PANGKALAN BUN – Beberapa petugas Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Kelas 1 Palangka Raya mengalami teror melalui telepon seluler.
"Iya benar, semenjak penangkapan 1.160 kepiting yang 80 persen dalam keadaan bertelur pada 9 April lalu sampai hari ini," kata Leonard ketika memberikan sambutan dalam kegiatan lepas liar di Sungai Ratik, Kecamatan Kumai kemarin..
Namun, masalah teror itu tidak lantas mengurung niatnya untuk memberantas kejahatan. Khususnya di sektor perikanan dan menyerahkan semuanya ke pihak yang berwajib.
Pihaknya, ujar dia, bekerja semua ada dasarnya. Yakni sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 1/Permen-KP/2015, tentang penangkapan lobster (Panulirus, spp), kepiting (Scylla spp) dan Rajungan (Portunus Pelagicus spp).
Terkait tangkapan ini, disebutkan dengan jelas dalam Permen, tepatnya di pasal 2 yang mana setiap orang dilarang melakukan penangkapan lobster (Panulirus, spp), kepiting (Scylla spp) dan rajungan (Portunus Pelagicus spp), dalam kondisi bertelur.
"Nah, dari 1.106 kepiting yang kami sita itu setelah diperiksa 80 persen sedang dalam kondisi bertelur dan sudah pasti ada sanksinya," ujarnya. (vin/tur/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Gembira dari Pak Sekda untuk Honorer yang Sempat Diberhentikan
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap II Batam, Tenaga Teknis Paling Banyak
- Matret Kokop Upayakan 800 Honorer Diakomodasi jadi PPPK
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Perairan Kalsel Hingga 21 Januari 2025, Waspadalah
- Menko Zulhas Dorong Sumsel Sebagai Andalan Program Swasembada Pangan
- 44 Pelamar CPNS 2024 Kota Jambi Lulus Seleksi, Ada Formasi tak Terisi