Siti Atikoh: Jika Pemimpinnya Punya Keluarga yang Kuat, Pasti Warganya Bahagia
"Dan juga mencintai itu juga bentuk apresiasi, menghargai kehadiran dari pasangan hidup," sambungnya.
Lebih lanjut Atikoh mengatakan, dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan bahwa perempuan tidak dinomorduakan dalam Islam. Justru yang terjadi adalah dilindungi hingga dipenuhi segala kebutuhannya.
"Justru kita dilindungi. Kalau sebuah keluarga ada dua kepemimpinan atau matahari kembar, yang pasti satu pengin ke kanan atau pengin ke kiri. Tetapi kalau ada diskusi-diskusi, ada kesepakatan-kesepakatan, bahwa ini, loh, arah kehidupan keluarga kita, harus sesuai dengan treknya," katanya.
Ibu kandung Alam Ganjar ini lantas mengatakan jika keluarga adalah entitas kecil dari sebuah masyarakat. Untuk itu, kata dia, jika ada pemimpin yang dari keluarganya saja sudah kuat, maka negara pun bisa bisa bahagia.
"Keluarga kuat, keluarga bahagia, naik sampai ke tingkat negara, sehingga apabila pemimpinnya kuat warga negara itu juga akan bahagia. Nggih, mboten? Ya, enggak Bu? Jadi, diperlukan sekali kepemimpinan yang kuat dan satset gerak cepat. Itu, ya, kemudian ada beberapa kalimat kata ajaib yang sederhana tetapi itu sangat bermanfaat dalam keseharian," pungkasnya. (Tan/JPNN)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Dalam berumah tangga, keluarga harus saling menerima adanya perbedaan dengan pasangan.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Tarif Air Bersih PAM Jaya Bakal Naik pada 2025
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga
- Januari 2024, Adi Nugroho Ajak Keluarga Umrah Bareng
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Ganjar Bilang Begini soal Kemenangan Pram-Doel di Jakarta