Siti Fauziah: Wayang Kulit Efektif untuk Sosialisasi 4 Pilar

Lakon 'Kisah Parikesit dan Dewi Kunti' ini sendiri tetap berseting kisah perang Bharatayuda dalam epos Mahabharata. Kisah bermula dari aksi pembalasan dendam kematian Durna oleh sang anak Aswatama kepada keturunan Pandawa yang sangat yakin ayahandanya dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh Pandawa.
Dan dendam luar biasa Aswatama yang dibarengi dengan tindakan tak beretika dengan membumuh keturunan Pandawa, membawanya ke lubang kehinaan pasca dikalahkan oleh Arjuna akibat perbuatannya.
Kisah tersebut mengingatkan kepada masyarakat bahwa perilaku yang mengakibatkan konflik dan perseteruan tidak hanya berdampak negatif bagi para pelaku konflik tapi juga masyarakat sekitar dan hal tersebut juga tidak sesuai dengan pemahaman dan pengamalan Pancasila, serta karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kesantunan serta musyawarah.
Dalam cerita ini juga dikisahkan tentang sosok yang memegang teguh dan selalu memihak kepada kebaikan, menghindari konflik dan menjunjung kebersamaan yang ditunjukkan dalam diri figur Sri Khrisna yang selalu berada dan membela Pandawa. Dan memang pada akhirnya kebaikan akan selalu menang. Sangat penting untuk jangan pernah berhenti berbuat baik. (jpnn)
Masyarakat Kabupaten Malang menyambut antusiasi pentas seni Wayang Kulit untuk sosialisasi Empat Pilar MPR.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan
- Waka MPR Eddy Soeparno Angkat Bicara soal Protes AS Terhadap Kebijakan TKDN Indonesia
- Sikapi Kebijakan Trump, Waka MPR Tekankan Pentingnya Penguatan Diplomasi Perdagangan
- 3 Juta Lulusan SMA/SMK Menganggur, Waka MPR: Berbagai Langkah Harus Segera Diambil
- HNW Usulkan ke Prabowo Terbitkan Keppres yang Tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI