Siti Mengaku Pernah Usir Petinggi WHO
Gara-Gara Laporan Palsu Penyebaran Flu Burung di Tanah Karo
Senin, 08 Juli 2013 – 22:22 WIB

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah pada persidangan perkara korupsi alat kesehatan dengan terdakwa Ratna Dewi Umar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/7). Foto: Ricardo/JPNN
JAKARTA - Bekas Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, menyatakan bahwa dirinya pernah mengusir para petinggi organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO). Sikap tegas Siti itu terkait laporan palsu penyebaran flu burung antar-manusia, di Tanah Karo, Sumatera Utara. "Presiden SBY sempat bilang, "Apa perlu saya ke PBB?" Tetapi, saya bilang tidak perlu, akan saya tangani dulu," ujar Siti.
Hal ini dikatakan Siti saat bersaksi untuk terdakwa Ratna Dewi Umar, pada persidangan dugaan korupsi proyek alat kesehatan di Kementerian Kesehatan, Senin (8/7), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. "Saya sempat usir Direktur Utama dan petinggi WHO dari Indonesia gara-gara laporan palsu soal penyebaran flu burung antarmanusia di Tanah Karo, Sumatera Utara," kata Siti.
Baca Juga:
Dituturkannya, Indonesia sempat terancam diembargo gara-gara merebaknya wabah flu burung. Bahkan menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat hampir saja berangkat ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melobi agar Indonesia tidak diembargo.
Baca Juga:
JAKARTA - Bekas Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, menyatakan bahwa dirinya pernah mengusir para petinggi organisasi kesehatan dunia atau World
BERITA TERKAIT
- Dukung Larangan SOTR di Jakarta Utara, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran
- ASN PPPK Silakan Cek Leger Gaji, Alhamdulillah Gratis
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Hengky Pribadi Mangkir di Sidang Korupsi Retrofit PLTU Bukit Asam
- Marak Penggunaan Teknologi AI, PKB Ikut Arus untuk Hal Positif
- Tidak Semua Driver Ojol Ikut Ajakan Demo soal THR, Alasannya Manusiawi