Siti Nurhaliza: Rugi Tak Berbisnis di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Sadar memiliki penggemar banyak di Indonesia, dimanfaatkan penyanyi asal Malaysia Siti Nurhaliza untuk melebarkan sayap bisnisnya. Pelantun lagu Bukan Cinta Biasa itu mengaku rugi jika tak berbisnis di Indonesia.
“Saya mengukuhkan lagi dulu (sejak lama) bisnis di Malaysia. Selanjutnya melebarkan sayap ke negara-negara lain. Apalagi di Indonesia, rugi juga kan kalau saya tidak berjualan di sini. Market-nya besar juga,” kata Siti Nurhaliza ditemui di Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (9/6).
Sudah sejak beberapa tahun terakhir, istri Datok Khaled Muhammed Jiwa ini memulai beragam bisnisnya, mulai dari baju, kerudung hingga kosmetik. Ingin memulai bisnisnya di Indonesia, dia pun tengah mencari rekan bisnis.
“Alhamdulillah saya menerima jemputan dari sahabat-sahabat hijab saya, ini sokongan saya ke arah cabang yang berbeda. Lebih cari peluang dan rekan-rekan bisnis yang mau bekerja sama dengan saya," lanjut Siti menerangkan dalam logat Melayu.
Ibu satu anak itu pun mengatakan bahwa sang suami sangat mendukung keputusannya untuk berbisnis.
“Iya memang suami adalah insan yang sangat-sangat mendukung bisnis saya,” tukasnya.
Siti pun memastikan tetap akan menjalani kariernya di dunia tarik suara. Dia mengatakan pekerjaannya sebagai penyanyi lebih memudahkan dalam berbisnis.
“Dua-duanya (dijalani), karena apabila saya menyanyi, apabila ada peluang saya sebagai selebriti, gunakanlah manfaat. Memang itu saling terkait,” tandasnya.(mg7/jpnn)
Sadar memiliki penggemar banyak di Indonesia, dimanfaatkan penyanyi asal Malaysia Siti Nurhaliza untuk melebarkan sayap bisnisnya. Pelantun lagu
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Vital Perusahaan Mid-Market