Situ Mahasiswa? Jangan Terprovokasi SARA!
jpnn.com - JAKARTA - Presidium Nasional Forum Komunikasi (Forkom) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam se-Indonesia (BEM PTAI) Najmutsakib menyayangkan pihak-pihak yang memanfaatkan kelompok mahasiswa untuk memecah belah bangsa dan kebhinnekaan dengan isu suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA).
Menurutnya, ada pihak yang memanfaatkan kelompok mahasiswa untuk kepentingan politik dengan memanfaatkan kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
Najmutsakib mengatakan, mahasiswa justru harus bisa menghindarkan diri dari upaya provokasi berbau SARA. "Kami mengajak mahasiswa Islam di Indonesia untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu SARA yang berkembang di masyarakat," ujar Najmutsakib di Jakarta, Jumat (25/11).
Dia menambahkan, mahasiswa Islam harus menjadi garda terdepan dalam mengejawantahkan nilai-nilai ke-Islaman yang rahmatan lil alamin. BEM PTAI juga menolak pihak-pihak tertentu yang berupaya untuk memanfaatkan kekuatan mahasiswa untuk kepentingan politik berkedok penistaan agama.
Karenanya Forkom BEM PTAI meminta pemerintah menyelesaikan berbagai konflik yang mengancam keutuhan NKRI dengan cepat, tegas, dan tepat. "Pemerintah harus melakukan mediasi antara dua pihak yang sedang berseteru dan mengendalikan situasi agar tercipta suasana berbangsa dan bernegara yang aman," pungkasnya.(esy/jpnn)
JAKARTA - Presidium Nasional Forum Komunikasi (Forkom) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam se-Indonesia (BEM PTAI) Najmutsakib
Redaktur & Reporter : Antoni
- The Gade Creative Lounge Pegadaian Membuka Peluang Mahasiswa untuk Meraih Prestasi
- Gelar Forum Keuangan Haji Internasional, BPKH Luncurkan Program Beasiswa Haji Indonesia
- Bea Cukai Bangun Kesadaran Generasi Muda Terhadap Aturan Kepabeanan Lewat Kegiatan Ini
- Sylviana Murni Jadi Rektor Institut STIAMI, Cetak Mahasiswa Unggul
- Lewat TGCL, Pegadaian Dukung Peningkatan Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa
- Untar Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda dan Cinta Budaya Lewat Pagelaran Tari Nusantara