Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing

Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing
Salah satu kartun yang beredar di media sosial Weibo di China, merefleksikan rasisme terhadap warga asing di negara itu. (Supplied: Weibo)

Sejak akhir bulan lalu, Tiongkok justru menutup perbatasan mereka untuk semua warga negara asing bulan lalu.

Dalam sebuah pernyataan pada 26 Maret, Kementerian Luar Negeri Tiongkok "melarang sementara semua warga negara asing yang memegang visa atau izin tinggal untuk masuk ke Tiongkok".

Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing Photo: Kehidupan sudah mulai normal kembali bagi sebagian besar warga Tiongkok. (AP: Andy Wong)

 

Larangan ini dirasakan dampaknya oleh Kynan, seorang warga Australia di Shanghai.

"Jika saya pergi sekarang, saya akan dilarang pulang selamanya," katanya.

Menurut data, sekitar 90 persen dari kasus impor COVID-19 di Tiongkok bersumber dari warga Tiongkok sendiri yang baru pulang dari negara lain.

Para warga asing mengaku telah didatangi petugas ke tempat tinggal mereka untuk memastikan mereka mematuhi aturan karantina wajib di rumah.

Ketika toko-toko dan usaha dibuka kembali, para warga asing melaporkan adanya kesulitan untuk mendapat pelayanan.

Sejumlah warga asing di China mengaku mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme, setelah ditemukan banyak kasus virus corona di China berasal dari mereka yang datang dari luar negeri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News