Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing

Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing
Salah satu kartun yang beredar di media sosial Weibo di China, merefleksikan rasisme terhadap warga asing di negara itu. (Supplied: Weibo)

Jim Boyce, seorang kritikus restoran di Beijing, melaporkan ada toko di dekat rumahnya yang memasang peringatan, "Kami tidak melayani warga asing".

RF Parsley, ekspatriat lain di Beijing, mengunggah video dirinya ditolak di salah satu tukang cukur.

Menurutnya, pekerja salon mengatakan mereka diperintahkan oleh pejabat setempat untuk tidak melayani "orang asing".

Warga negara Kanada, Kyle Hadfield yang telah tinggal di Tiongkok selama 14 tahun mengakui adanya sikap permusuhan terhadap orang asing.

"Sikap permusuhan terhadap orang asing dan ekspatriat di Tiongkok selama wabah virus corona mengalami peningkatan, terutama beberapa minggu terakhir," katanya kepada ABC.

Menurut pengakuannya, warga lokal kini akan menjauh darinya jika berpapasan di jalan atau keluar dari lift ketika dia masuk.

Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing Photo: Keluarga Hadfield sudah menganggap Tiongkok sebagai kampung halamannya. (Supplied)

 

"Orang asing kini dianggap sebagai virus," ujar Hadfield.

Sejumlah warga asing di China mengaku mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme, setelah ditemukan banyak kasus virus corona di China berasal dari mereka yang datang dari luar negeri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News